Pengen banget mengucapkan serangkaian kata dia atas saat ini. Ini karena kejadian yang dialami oleh adik sepupu saya yang masih Play Group.
Setelah shalat Ashar sore ini, saya terkejut dengan makian tante saya kepada putranya tersebut. Tidak aneh, karena tante saya memang suka marah- marah. Tapi, yang ini aneh. Teriakan tante saya dibarengi dengan suara tabrakan adik saya ke etalase kaca di ruang tamu.
Saya terjingkat, apalagi tante saya mengatakan bahwa putranya itu tidak bisa melihat! Sungguh menakutkan...
Saya berlari ke ruang tamu, melihat adik saya bersimbah darah (maaf agak lebe) dan menangis tersedu- sedu di pangkuan tante saya.
Beliaupun menuturkan kronologinya...
"Yo, Mau iku njaluk dulinan nang gang D kono, terus dulin mbek koncone. Dulinan prosotan, Terus sirahe iku kejojoh pager. Wes, Getihne nderodos kececeran. Kapok!"
Kata- katanya memang cukup kasar, namun, hati ibu mana yang tak khawatir melihat putranya kesakitan. Ia bertanya apakah mata bagian dalam adik Izar juga terluka.
Jujur, melihat kejadian ini, saya bukan sedih dan diselimuti rasa kasihan. Tetapi justru tertawa terbahak- bahak. Ya, tertawa! Bukan karena psycho atau apa, tapi saya merasa ini adalah balasan yang setimpal atas kenakalan adik saya selama ini.
Adik saya sering, bahkan setiap menit, mengatai orang lain "SETAN!" dengan logat khasnya. Sangat menjengkelkan!
Dan, komentar ibu saya pun sama : "Mangkane, Ojok seneng ngomong setan! Kapok kan, iki mau tibo dijongkrakno setan!"
Muahahaha LOL! :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar