"Apabila kita takut akan sesuatu, maka, rasa takut kita melebihi apa yang kita takutkan sesungguhnya..."
Tampilkan postingan dengan label all about aset :*. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label all about aset :*. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 April 2012

Long Time No See

Halo semuanyaaaa :D

Maaf jarang posting. Ada trouble kalo mau log in lewat laptop.
By the way. Mau sekedar cerita.
#AsetSmala mau trip part 2 ke Bali looo.
Semoga jadi yaaa, soalnya kali ini kita gak full team lagi :'(

Ditunggu aja posting selanjutnya.
Dan long weekend (6-8 April) lalu, saya baru saja family vacation ke Taman Safari dan Maharani Goa n Zoo.
Nanti (insya Allah), mau posting juga gimana keseruannya. :D

Udah dulu yaaaa,
Lagi seru demam Korea sama belajar 汉语

再见..... ~(^O^)~

Jumat, 23 Desember 2011

Dari Piano Tua Hingga Ruang Bawah Tanah

Yak, ini posting random yang diilhami oleh cerita yang saya dengar dari teman- teman saya. Sebuah rahasia yang (mungkin) saya adalah orang terakhir yang baru mengetahuinya.

Ini cerita mengenai sekolah saya tercinta, SMA Negeri 5 Surabaya. Yang bangunannya merupakan peninggalan kolonialisme Belanda. Yang (katanya, berdasar sejarah) merupakan HBS (Hogere Burger School, sekolah tingkat menengah dan atas yang digabung 5 tahun). Dan pada masa penjajahan Jepang, sekolah saya (katanya, lagi) merupakan markas bagi tentara dan tempat pembantaian (begitulah inti yang saya tahu).

Ya, anda pasti bertanya- tanya mengapa judul posting saya demikian. Kedua hal di atas (piano tua dan ruang bawah tanah), adalah rahasia baru yang baru saya ketahui setelah 1 tahun lebih menjadi Smalane. Respons pertama saya? Jelas, kaget! Tidak percaya.
Yang saya tahu awalnya hanyalah -sebatas- cerita bahwa Smala adalah sekolah yang angker karena bangunannya adalah peninggalan Belanda. Yang (katanya) ada beberapa ruang di koridor kelas X menyimpan banyak cerita mistis. Tapi alhamdulillah, sejauh ini saya belum pernah mendapat pengalaman aneh mengenai kehadiran 'si empunya' sekolah.

Namun, fakta yang dibeberkan teman saya beberapa hari yang lalu membuat saya penasaran. Padahal, awalnya kami hanya bercerita mengenai bangunan bersejarah yang ada di Semarang (Lawang Sewu). Tapi, lama kelamaan, cerita itu merembet hingga ke sekolah kami.

Kalau anda pernah mengunjungi Smala, pastinya anda pernah melihat bangunan yang sekilas mirip dengan pegupon (rumah merpati dalam bahasa Jawa). Bangunan itu dulunya merupakan menara pengintai pada masa Jepang. Entahlah, saya sendiri juga belum pernah (hmmm, sepertinya tidak akan pernah mau) naik ke sana.
Banyak cerita- cerita yang susah dicerna oleh akal sehat saya saat ada yang mengatakan bahwa di dalam pegupon itu ada sebuah kursi yang tiba- tiba bisa bergerak- gerak sendiri meskipun tidak ada yang menduduki.

Dan saat teman saya (yang kebetulan anak pindahan) menyeletuk, adakah jalan yang bisa ditempuh untuk naik ke sana, teman saya yang lain menyahut, ADA!

Jelas, saya kaget. Seumur- umur saya baru tahu kalo jalan itu masih dibiarkan dan tidak ditutup untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Dan parahnya, teman saya mengimbuhkan, bahwa tangga yang digunakan untuk menuju pegupon itu ada dua jalan. Ada yang ke atas, menuju bangunan sempit mirip menara dan satunya lagi tangga ke bawah menuju ruang bawah tanah! Wow! Dan katanya, luas ruang bawah tanah itu mulai dari pintu menuju tangga itu hingga ke lapangan tengah. Kalau dipikir- pikir cukup luas. Dan kamipun hanya bisa berandai- andai membayangkan apa yang pernah para penjajah lakukan di sana dan bagaimana bentuk ruang tanah itu dulu dan saat ini.

Saya, yang ditunjukkan teman saya pintu dan jendela yang mengekspos tangga itu pun bergidik ngeri. Apalagi saat saya mengintip, hanya ada 3 orang (termasuk saya) yang ketiganya adalah perempuan.

Dan mengenai piano tua, itu ada di salah satu ruang tak berpintu yang 'disembunyikan' sekolah saya. Saya sendiri belum pernah mengetahui di mana ruang itu berada. Kata teman saya sih di sebelah ruang UKS. Tapi yang saya tahu, ruang di sebelah UKS merupakan Sekretariat Paralela (atau yang lebih pantas disebut gudang). Sebenarnya ada sih jendela yang bentuknya sama dengan yang ada di koridor kelas X. Namun jendela tersebut tertutup oleh papan yang tidak tembus cahaya. Dan kalo dilihat lebih teliti, memang ruangan tersebut tidak menyatu dengan UKS maupun ruang kelas X - 9. Mungkinkah piano tua yang selama ini diperbincangkan ada di dalamnya?

Yang jelas, ruang itu berjendela namun tak berpintu. Saya pun tidak tahu dari mana piano tersebut bisa dimasukkan dan untuk apa piano tersebut ada di ruang itu. Aneh. Sungguh aneh. Ternyata banyak rahasia yang tidak saya ketahui, dan hmmmm, cukup menakjubkan!

Penasaran? Untuk lebih jelasnya, tunggu Cream (Creativity of Smalanese) edisi berikutnya! (nad)

Senin, 25 Juli 2011

Do you feel the same?

I miss the Arek SET not the Anak SET

Krik

"Kamu itu sebenernya baik, kurang dipoles dikiiiiit aja. 
Kurangi cerewetnya.
 .....
Tapi, suatu saat nanti, bakal ada cowok yang suka kamu,
karena dia kangen sama cerewetnya kamu..."



ergh

Senin, 11 Juli 2011

Yippie :D


Peraturannya :
1. Setiap orang yang ditag harus juga mem-posting tentang 10 hal mengenai diri mereka masing-masing;
2. Harus memilih 5 orang yang akan ditag;
3. Kunjungi blog mereka dan beritahu mereka kalau mereka sudah ditag oleh kita;
4. Jangan tag balik atau jangan tag orang yang sudah memberikan postingan ini sebelumnya kepada kamu;
5. Selamat mem-posting!

Makasih ya mbaaak Nita

10 hal yang menggambarkan aku :
1. Menunggu adalah hal yang paling aku benci. Buete banget kalo ada orang yang ngaret. Misal : janjian jam 8, aku dateng jam 7.50, dia dateng jam 8.15. Dulu waktu SD pernah nangis gara-gara ibu telat jemput sekolah. Aku pulang jam 2.45, ibu baru ada jam 4!
 
2. Gampang banget dibuat galau. Epek melankolis kali ya? Sampe lupa siapa aja yang pernah bikin aku nangis gara- gara galau -__-"
 
3. Love writing so much! Makasih buat mbak Lia, guru lesku pas SD, yang udah memperkenalkan aku pada dunia korespondensi. :) 
 
4. Bermasalah dengan kulit. Yang pas TK satu muka penuh sama bekas gigtan nyamuk lah. Ada bekas luka di kaki gara- gara kecelakaan lah. Bahkan di SMA ini, aku jadi yang paling item di antara #AsetSmala! T.T
 
5. Gak suka dibilang neges. Lebih baik sarentetan cacian macam : judes, jutek, otoriter, egois, temperamental, cerewet, dan keras kepala. Daripada sekadar kata NEGES!
 
6. Kebiasaan pake fashion item yang warnanya sama dari ujung kepala sampe ujung kaki gara- gara dibiasain dari bayi. Misal : Topi pink, dress pink, sepatu pink.
 
7. Paling cerewet dalam hal kemauan. Misal : Pengen celana model gini, warna ini. Entah gimanapun caranya, gak peduli mahal atau ukuran susah, pokoknya musti dapet. Meskipun harus muterin seluruh outlet di mall.
 
8. Suka banget ngejailin temen yang gampang pasrah. Asyik banget! Aku suka menindas. Hahahaha #evilliaughs.
 
9. Susah banget menjaga cara bicara. Ada yang bilang kasar lah, ember bocor lah, gak sopan lah. Whatever guys! I'm amazing, just the way I am *kibasin jilbab
 
10. Merasa dilahirkan sebagai seorang bintang, dan diperhatikan oleh seluruh dunia saat muncul ke hadapan publik. Muahahaha :p

Dan 5 orang beruntung selanjutnya adalaaaaah :

 

Rabu, 01 Juni 2011

Futsal Aset Boys *\^O^/*

Hari kedua UAS, 27 Mei 2011. Setelah berkutat dengan soal Bahasa Inggris dan Sosiologi, para Aset Boys pun merasa suntuk. Setelah keluar dari ruangan dan menuju pendopo besar, mereka pun merencanakan untuk bermain futsal. Karena Goal sudah fully-booked, maka mereka reservasi ke Ole- Ole yang baru. Tepatnya di jl. Ratna, sebelum AJBS.

Karena aku malas pulang ke rumah, jadilah aku ikut menonton acara mereka bersama Prelle dan Astrid. Setelah mengurusi majalah Impuls yang mau cetak, kami pergi ke sana dengan naik bemo F. Tak lama, kamipun sampai.
Di sana kami celingukan karena belum ada Aset Boys yang datang. Ternyata, sudah ada Situm dan Ben yang terlebih dahulu membayar dp sebelum kami tiba.

Kami heran, "Lho, kok sepi?"
Setelah garing beberapa puluh menit, tibalah Aset Boys yang lain.
Mulai dari Askar, Yusuf, Angga, hingga Aziiz, Prima, dan Stezar.

Dan yang menghebohkan :
Basketball player wanna be ~.~"
Angga datang ke tempat futsal dengan menggunakan jersey basket Rholaz dan sepatu basket!
Lak ya kemplu seh --a

Oke, dari pada aku berceloteh panjang lebar, lebih baik nikmati keseruannya melalui foto- foto di bawah ini.
*Maaf apabila kurang jelas, diakibatkan oleh minimnya resolusi kamera












Dan setelah bermain selama satu jam (tadinya mau dua jam, tapi gak ada yang mau bayarin, cyiiin), dan menghabiskan biaya sewa sebesar Rp 110.000,00. Akhirnya, permainan tuntas dengan tanda bunyi bel dari pengelola. Setelah itu, kami ngobrol tentang banyak hal. Mulai band sekolah, masa lalu 'Penghuni Bangku Suci', hingga masalah cinta :3

Tapi Astrid pulang duluan karena dijemput oleh abang Dimasnya :p

Aku pulang diantar Ben, berpisah dengan Aziiz, Stezar, Prelle, dan Prima yang mau main ke rumah Prima. Sedangkan yang lain, pulang ke rumah masing- masing :D

Selasa, 10 Mei 2011

Terima Kasih :')

what will you do if your friends bully-ing you like this?

YOU'RE BLACK AND YOU ARE A FLAT TIRE!

will you cry? feel embarassed? or mad at him and slapped him?

Minggu, 24 April 2011

Memory of Us

"Backstreet boys, allright!"

"Wes kuat ora melu latihan? Lek sek loro istirahato ae."  

The pyramid

"We're all in this together..." 

"Wildcats, every where, makes your hands up till the end..." 

*aku gak tau mereka ngomongin apa -,-

I seldom join their chat :p

"Piye yo iki enake?" 

"Wes, wes, pegel aku ngerasakno. Turu ae!"

 

Do you still remember it?
When we made our time together,
When we shared our stories,
When we cried if we get our problems,
When we realized if we are #AsetSmala...
:'D

Rabu, 20 April 2011

Aset's Vacation :3 part 2

Hai, hai....! Disambung lagi yuk ceritanya yang kemarin :D

Jadi, setelah bermenggos- menggos ria bersama Mario dan Prima, kami sampai juga di bis. Dan disambut dengan sentilan nakal "Wah, waaah! Nadya ya, cewek sendiri! Habis ngapain hayoooo!" *emang gue cewek apaan cyiin. 

Pukul 17.15 WIB, rombongan kami tiba di BNS (Batu Night Spectaculer) Saya mencoba berbagai macam wahana di sana. Mulai 4D Theatre yang memuaskan, Sepeda Udara di mana saya dan Ovi bisa melihat pemandangan Batu dari atas dengan leluasa, hingga Lampion Garden tempat berfoto ria (di sini saya juga menyadari betapa sisi lain Intan dan Vira yang sangat childish).

Sungguh, liburan kali ini mengesankan! Selain bersama #AsetSmala, saya juga mendapat pengalaman untuk mengalah demi kepentingan bersama. Hal ini diakibatkan oleh ditolaknya usul saya mengenai suatu games yang bisa digunakan untuk bahan introspeksi diri. Tapi usul saya ditolak dengan alasan teman- teman sudah sangat lelah. 

Awalnya saya sempat nggerundel, tapi saya mengalah dan mengiyakan penolakan mereka. Meskipun saya telah menyiapkan kertas untuk media games tersebut dengan sepenuh hati, semalam sebelum keberangkatan. Ya sudahlah. Toh juga kekesalan saya terhapus oleh keseruan permainan geje-gejean saat perjalanan pulang.

Terima kasih juga untuk Angga, yang telah mengkoordinasi akomodasi dan berbagai kepentingan untuk Aset's Vacation kali ini. Di sela- sela kesibukannya OSIS dan les tutorial Cambridge :)

Ini dia beberapa momen yang terabadikan melalui kamera hp saya :

inside Museum Satwa


I look so slim :>

can you imagine it?

Mario and Prima

Mario and his brother =)))

Phila chan and Thathand Savierra

the beauty of the sea

the shark beside me

nemo or clown fish? 
coral : porifera

  
the Savannah creature


Selasa, 19 April 2011

Aset's Vacation :3 part 1

Senin, 18 April 2011, adalah hari yang paling ditunggu- tunggu oleh seluruh penjuru #AsetSmala. Sungguh berbalik 180 derajat dengan mbak mas #Pirates yang sedang berharap- harap cemas menanti datangnya soal UNAS. Kami sudah merencanakan ini sejak liburan USEK yang lalu. Itu karena acara menginap dan gowes bareng tertunda. Meskipun awalnya ada kendala dana dan perizinan, akhirnya kami bisa pergi dengan senyum dan tawa tersungging di bibir kita masing- masing. Dan meninggalkan 3 orang #AsetBoys yang jalan pikiran dan prinsipnya berbeda dengan kami. 

Rencana keberangkatannya mundur dari rencana awal. Yang tadinya pukul 05.30 WIB sudah berkumpul di Taman Bungkul, dan berangkat pukul 06.00 WIB tapi malah berangkat pukul 07.15 WIB -______-

Di perjalanan, #AsetGirls berhasil mengerjai saya untuk berkaraoke lagu Vierra 'Bersamamu' menggunakan microfon. Bagus, bagus! Dan nama pengawas IV MPK pun disebut- sebut hingga saya biti -3-

Pukul 10.30 WIB, kami tiba di Jatim Park 1. Begitu masuk, kami menyempatkan diri berfoto di depan gong. Setelah dek Afgan (adiknya Angga) memukul gong tanda pembukaan (y). Melewati rute pembelajaran terlebih dahulu, kami memperlihatkan antusias dengan mendekati berbagai model pembelajaran di situ. 

Sampai di zona tanaman toga, Tir menyinggung "Tuh, tanaman toga tuh, sana belajar sana! Yang katanya mau ke Teknik Lingkungan, yang mau kayak Bu Risma!" saya hanya tersenyum kecut mendengarnya.

Di wahana permainan, yang pertama kali kami coba adalah Star Chase. Sangat menegangkan! Saya berteriak- teriak heboh dan tanpa terasa, air mata saya menetes! Vira bahkan menyebutkan bahwa ia membayangkan adegan 'Final Destination' berkali- kali. Wahana kedua adalah Spinning Coaster. Sama menegangkannya dengan yang pertama tapi lebih lumayan :)

Kemudian, Keraton Hantu dan Rumah Misteri 3D kami sambangi. Untuk yang ini, saya berterima kasih kepada Bend karena bersedia saya dan Astrid gandoli :D Dan lucunya, di antara ketakutan kami, Rizka masih sempat menyanyikan lagu 'Pemimpin Bangsa'! Ckckckck -,-

Berikutnya adalah Movie 3D. Ini yang sangat menyebalkan dan membuat diri kami menggerutu. Bayangkan, setelah mengantri 1 jam, film yang diputar hanya berdurasi 10 menit! Dan juga efek 3Dnya sangat geje. Sungguh pelayanan yang kurang memuaskan. 

Di samping wahana ini, ada Sky Swinger sebagai tujuan kami berikutnya. Awalnya kami ragu- ragu, bisa saja kursi terbang tersebut berputar keras seperti Kicir- Kicir di Dufan. Tapi ternyata tidak! Saya dan Ester malah sempat menyanyi 'Leaving on A Jet Plane' saat mengudara :D

Sebelum keluar dan shalat, kami menyempatkan diri masuk ke Rumah Pipa. Dan hasilnya? Sepatu saya basah kuyup setelah tercelup karena tergelincir dari pijakan. Baju saya pun basah karena terkena semprotan air yang tersembunyi di dalam patung dan menggunakan sensor suara tersebut. Padahal prediksi saya, sensor yang digunakan adalah sensor gerak. Fufufufufu!

Berikutnya kami menuju Jatim Park 2. Ini pertama kalinya bagi saya. Saya sangat kagum melihat koleksi Museum Satwa dan Batu Secret Zoo. Sangat lengkap dan fantastis! Saya berkali- kali melontarkan kekaguman saya dengan berkata "Waaaaaahhh!"

Yang saya ingat lebih, saya, Mario dan Prima hampir ditinggal rombongan! Bagaimana tidak, kami baru mencapai setengah dari rute Batu Secret Zoo saat Chiki dan Rizka menelepon dan meng-sms saya! Alhasil, kami berlarian untuk mencapai pintu keluar tercepat. Jatim Park 2 yang begitu luasnya, dari Savannah hingga parkiran, ditambah lagi dengan gerimis yang turun. Saya salut atas ke-gentle-an Mario dan Prima yang berebut meminjamkan jaketnya untuk saya, karena jaket dan topi saya tertinggal di bis. *prok prok prok :')

Sudah dulu ya, disambung lain waktu dengan lebih berwarna dengan sedikit foto =)))) :*

Jumat, 11 Maret 2011

#BiramaAcet Full of Games :3

Jumat, 11 Maret 2011, pukul 11.35 #AsetGirls sedang melaksanakan rutinitasnya, yaitu #BiramaAcet. Setelah dibuka oleh Rizka, tilawah, dan taujih tentang tawakkal dari saya, Mbak Ari, selaku mentor kamipun mengajak refreshing sejenak dengan bermain games ringan. Tidak seperti biasanya... Saat masih bersama Mbak Nora dulu, games yang kami mainkan adalah games tebak- tebakkan mengenai seluk beluk Islam dan Al- Quran.

Tapi kali ini, games yang kita mainkan adalah Brain Teaser dan Pengasah Konsentrasi. Yang pertama adalah games tentang 'Angka dan Jari'. Sebenarnya games ini cukup mudah. Tapi, kami yang belum mengetahui trik dasarnya menjadi kebingungan dan terus bertanya- tanya "Kok bisa?" --"

Sampai 10 menit kemudian, masing- masing dari kamipun menemukan trik yang menjadi rahsia dari games tersebut. Ternyata dengan memperhatikan isyarat tangan terakhir dan kata sesudah bilangan yang disebutkan tadi adalah kunci utama terbongkarnya liku- liku itu...

Kemudian, saya menyela memberikan Brain Teaser yang pernah diberikan oleh Maam Silfia, mentor ICAS (International Competition and Assesment for School) saya, sewaktu pembinaan saat kelas 9 lalu. Namun, kali ini saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia. Begini pertanyaanya : 

"Seorang sopir taksi sedang berada di jalan raya. Ia belok kanan, meskipun sudah ada tanda dilarang belok. Ia belok kiri, padahal tidak diperbolehkan. Dan saat berada di lampu merah, ia terus menereobosnya. Tetapi anehnya, seorang polisi yang melihatnya tidak menilang sopir tersebut. Mengapa?"

Banyak sekali spekulasi yang muncul dari semua yang ada di situ. Dan naasnya belum ada yang bisa menjawab dengan benar. Mbak Ari pun menyerah dengan tebakan saya ini (y) :D

"Soalnya polisinya polisi tidur"
- Tiara Meidina -

"Soalnya sopirnya buta"
- Ovi Aswara -

Sampai akhirnya...

"Soalnya pas itu, sopir taksi tadi lagi gak bawa taksinya"
- Annisa Rizka-

Itulah jawaban yang sedari tadi saya tunggu teman- teman.., Terima kasih telah antusias ya :D

Kemudian ada usul untuk memainkan games 'Berpikir Sebelum Menjawab' yang diajukan oleh Mbak Ari dan langsung diiyakan oleh Intan. Dan saya adalah orang kedua dari terakhir yang berhasil memecahkan klu dari games ini --a 
Ternyata kuncinya adalah di kata atau ekspresi berpikir sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman kita. Sampai gulung- gulung di lantai saya karena merasa dibodohi...

Dan yang terakhir adalah games 'Perhatikan Anda dan Lingkungan Anda' yang sangat membingungkan dengan kamera 'cekrik cekrik' dan maksud tersirat dari games ini... Sampai akhirnya kami menyerah karena terlalu bingung. Di akhir acara, Mbak Ari pun membocorkan klu dari games ini. Ternyata, kita harus memperhatikan gesture dan body language dari si pemotret dan yang dimaksud. Ooooohhh :O

Yah... yah... yah... Meskipun membuat penasaran, tapi games hari ini sangat menyenangkan! Kapan- kapan lagi yu guys! :*

#BiramaAcet nginndh claluuwh belcamah clamanaaahhh! :*


Jumat, 04 Maret 2011

Mas Agung Anak Sholeh :p

Kemarin, Kamis 3 Maret 2011, #AsetSmala dirundung duka. Setelah hari Selasa si Shasa kecelakaan, kemarin giliran pacarnya yang kena musibah *peace. Kami dikejutkan oleh sms yang dikirim oleh Pradipta Wahyu Agung Hutama (Bendol), yang menginformasikan bahwa ia mengalami kecelakaan saat berangkat sekolah. Jadilah sms itu sekaligus surat izin ketidak masukkannya sekolah. 

Spontan, kami mengumpulkan uang sukarela sebesar Rp 2.000,00 untuk membeli buah tangan yang akan dibawa ke rumah Ben. Dan berkoordinasi satu sama lain dalam hal pengangkutan penumpang menuju Bratang Wetan IIIA/ 19 Surabaya.

Tir, Bida, dan Ica yang merupakan panitia S2LC (Smala Science and Linguistic Competition), yang kebetulan sedang mencari sponsor, bergegas membeli buah- buahan di toko buah Hokey. Dan hasilnya : Tiga buah apel yang bernuansa Imlek (karena terdapat tulisan Han zi di kulitnya), dan 1kg Jeruk Ponkam didapat. Beserta keranjang dan bungkus yang memukau *ceileh.

Dengan kemurahan hati Tir, akhirnya, aku, Ica, Bida, Fajar, dan Rizka diangkut ke rumah Ben. Yah, meskipun aku harus meninggalkan Rakor Impuls di tengah- tengah :(

Di jalan, kami membicarakan semua yang terjadi pada #AsetSmala belakangan ini. Termasuk perubahan Riwan yang bisa dikatakan 'Ian wanna be' *sorry frontal. Buanyyyyaaakk yang kita omongin. Termasuk tertawa karena kejayusan saya *pedeabis.
Dan ancaman untuk Fajar : "Jar, Alay mudhun! Tak kongkon ngamen gawe numpak bemo nang omahe Ben!".
Seperti biasa, jawaban Fajar : "Guuuugggghhh beybeeeehhh" -3-

Setelah sekian lama di dalam mobil, kami akhirnya sampai di depan gang menuju rumah Ben. Sambil menunggu rombongan di mobil Mitha, kamipun menuruti Ica bernostalgia dengan masa kecilnya. Yakni  membeli sebungkus makanan ringan dengan bungkus bergambar singa kecil, berwarna hijau dan bertuliskan 'Nangka'. 
"Aku sudah lama pek cari jajan ini, Tapi gak nemu- nemu. Sueneng aku, wuuuueennnak pol! Dulu harganya Rp 250,00 an, tapi sekarang Rp 500,00 an." Begitulah komentar 'Bule Nyasar' satu ini sambil terus melahap makanan ringan yang digenggamnya tersebut.

Rombongan di mobil Mitha pun tiba. Ada Mario, Ucup, Astrid, Novi, Chiki, dan Mitha sendiri. Mereka segera menyerbu warung yang sama untuk membeli sesuatu. Entah macam jajan apalagi itu. Aku tidak tahu.

Kamipun berjalan menuju rumah Ben. Dan ternyata ibunda Mas Agung (panggilan Ben di rumah) mengetahui kedatangan kita saat beliau sedang bercengkraman dengan tetangganya. Beliau tergopoh- gopoh dan bergegas lari ke dalam rumahnya. Dan akhirnya kami tahu, kalau beliau sedang membangunkan putra tercintanya yang sedang tidur siang.

Ben pun keluar rumah. Dan alhasil kami kaget. 'Katanya kecelakaan? Tapi kok badannya mulus- mulus aja?' --a.
Tapi, cara berjalan Ben lah yang membuat kami percaya bahwa ia baru saja tertimpa musibah.

'Ayo masuk, Masuk. Maaf, Rumahnya kecil. Berantakan lagi'. Begitulah sambutan ibu Ben pada kami.
Yah... Kami tidak bisa berkata apa- apa selain 'Oh ya. Nggak papa kok, Tante'.

Setelah kami duduk dan menghantarkan buah yang kami bawa, Ben menceritakan kronologis kejadian saat ia kecelakaan
"Yo dadi, Lek arah arep nang sekolah tekan kene kan menggok, Lha aku iku gurung menggok. Lha, Onok uwong seng sak arah mbek aku, Aku lurus, De'e nyalip menggok tekan kanan. Lha aku kan lurus, Lumayan banter seh, Dadi gak isok ngerem. Yowes." 
Dan sang ibunda pun menyahut "Ya gimana gak tergesa- gesa, Berangkatnya aja jam setengah tujuh kurang sepuluh. Normalnya sini sekolah kan 20 menit Ini sering kok dibilangi, tapi bandel."

Dan para #AsetBoys yang bersepeda motor pun tiba. Ada Aziiz, Prima, Stezar, Askar, dan Situm.

Ada kesalah pahaman antara aku dan Ben saat bertanya sesuatu. Bikin malu! Sebenarnya, aku bertanya 'Apakah ada orang yang menolong dan memberi minum saat kamu kecelakaan?'
Tapi, dalam pikiran Ben : 'Kita kok tidak diberi minum?' *uisin pol, nggilani.

Jadilah ia keluar rumah dan menyusul ibunya yang sudah mendahului keluar. Akupun segera mengejar dan meluruskan pertanyaanku.Yah, tapi kan nasi sudah menjadi bubur. Mau gimana lagi? Ya nggak?

Selang beberapa menit kemudian, ibu Ben kembali dan membawa sekantong plastik penuh berisi air mineral kemasan gelas. Kemudian, disusul dengan tiga piring penuh gorengan yang habis tak bersisa kami lahap.



Tiba- tiba, Prima nyeletuk "Ndol, Mesomu lek nang omah kok rodo berkurang ngene?". Derai tawa kami pun langsung memenuhi ruang tamu kecil itu. Maka dari itu timbul sebutan 'Mas Agung Anak Sholeh'. :p  Tanggapan Ben? Hanya senyuman khasnya :

 


Setelah lelah memojokkan Fajar dengan '50 : 50 loyalitas untuk SDC dan PSGS, mana buat #AsetSmala?', kamipun pamit kepada ibu Ben dan pulang. Saat perjalanan menuju mulut gang, tempat sopir Tir memarkir mobilnya, si 'Bule Nyasar'pun kembali berulah. Ia mengejar seekor ayam yang dibiarkan oleh pemiliknya. Kami yang berjalan di belakangnya hanya bisa geleng- geleng kepala melihat ulahnya.

Penumpang mobil Tir ternyata bertambah. Karena Mitha tidak bisa menebengi kembali mereka yang saat berangkat ada di mobilnya. Dan kami harus rela pangku- pangkuan. Namanya juga nebeng, masa iya mau ngeluh?

Ya udah yu guys! Saya mau ciao dulu. This is the end of my posting :*

Rabu, 02 Maret 2011

Bidyboo's Curse

Hari ini, Rabu, 2 Maret 2011, salah satu member dari #AsetSmala ada yang ultah. Yaitu Hanif Abida yang punya panggilan akrab Bida... Judul posting ini memang terkesan su'udzon atau negative thinking karena aku sendiri juga gak tahu apa benar Bida mengutukku. ^^
Jadi ceritanya, tadi Bida itu dikasih surprise party sama temen- temen... Tapi aku gak ikutan, dan cuma menyumbangkan 1 pouch susu bantal untuk disiramkan padanya. Aku hanya melihat dari jauh di koridor, di depan mulut kelas #AsetSmala. Sedangkan mereka... Dengan asyiknya berlarian dan saling mengguyur di lapangan tengah. Alasanku :
  1. Aku takut dimarahi oleh Bu Mei sebagai anggota Wakasek kesiswaan yang jelas- jelas mengilegalkan kegiatan siram- menyiram di lingkungan sekolah.
  2. Aku gak mau seragamku kotor. Karena Bida itu juga 'mencari mangsa' untuk dipeluk. Padahal kan seragamnya kotor berlumuran teh, susu, kopi, dan tepung... Hiiiiiiiiii... Ogah banget!
Tapi aksi sembunyiku gak bertahan lama. Fajar menemukanku dan mengejarku. Padahal, yang bajunya masih bersih bukan aku saja. Ada Novi juga... (gak rela)
Refleks, aku lari menuju luar koridor. Sampai di depan cermin depan X 5, aku melepas sepatuku karena licin. Jadilah aku lari sambil beralaskan kaos kaki dengan ketakutan seperti orang sinting. 
Dan bodohnya, aku mempertahankan 'adegan' itu hingga depan lobby yang berpaving... --a
Sudah dilihat banyak orang, kaos kaki kotor pula...
Setelah berada di depan gerbang, aku berhenti sejenak untuk mengenakan sepatu kembali. Aku bersama Novi (yang ternyata juga membuntutiku lari), memutuskan kembali ke koridor. 
Kulihat suasana aman, akupun duduk kembali di balkon koridor. Sempat berbicara sejenak dengan Chiki.

Tapi tiba- tiba...
Chiki : "Bid, Iki lo Yoni sek resik! Nuakalan kok!"
Aku lari kembali dan berhenti di depan bank sekolah. Karena kulihat, Bida berbalik arah menujuku setelah mendengar celetukan Chiki. Setelah beberapa saat berdiri dan menunggu, tiba- tiba aku melihat Mario dan Fajar berjalan menghampiriku dengan raut muka seperti algojo yang hendak mengeksekusi narapidana.
Aku melanjutkan pelarianku sambil sesekali menoleh ke belakang. Aku berbelok ke kanan menuju kantin. Aku bingung hendak ke mana lagi. Aku berhenti di depan tangga aula dan berharap Mario dan Fajar tidak menemukanku. 
Saat aku melihat batang hidung mereka, aku hendak bersembunyi ke tempat yang lebih jauh. Tapi apa daya, mereka berhasil menyeretku hingga depan koridor. Namun, aku masih beruntung. Bida ternyata sudah melanjutkan perjalanannya ke kamar mandi untuk membilas diri. Fiiiiuuuhhhhh.... :D

Aku langsung menyambar tasku dan memutuskan untuk pulang. Sebelum hal yang lebih fatal dari seragam yang kotor terjadi...
Di perjalanan pulang...
Aku menyibakkan rokku yang mengembang karena tertiup angin. Meskipun sudah kutindihi tas, tapi bagian bawahnya masih saja berkibar. Maka, aku selipkan bagian tengah rokku ke celah antara kedua lututku. Kemudian, sambil membenarkan posisi dudukku, aku menarik rokku yang terlalu terangkat hingga memperlihatkan leggingku. Dan alhasil, inilah yang kutemukan! 


Rokku sobek sepanjang 10 cm! Rasa mangkel bercampur dengan penasaran memenuhi pikiranku. Aku bertanya- tanya kenapa hal ini bisa terjadi. Dan aku beranggapan :
PASTI ROKKU SOBEK GARA- GARA KEJAR-KEJARAN TADI!
Akupun takut dengan membayangkan kemarahan ibuku...
Di bemo, detak jantungku belum normal, masih terpengaruh oleh insiden lari di sekolah. Dan rasa gerah segera menghampiri diriku. Keringatpun bercucuran. 'Ini sama saja, Seragam tidak kotor, Tapi rok sobek dan atasan serta jilbab yang sedikit bau!' batinku.
Tahu alasannya kenapa ibuku marah? Karena rokku telah sobek untuk ke empat kalinya, EMPAT KALI, saudara- saudara!

Bagi akhwat yang berjilbab (ya lumayan laah, gak lebar- lebar amat : D ) sepertiku, hal ini sangat menimbulkan tanda tanya di benak orang yang melihatnya. Jelas! Aneh! Masa iya muslimah bedigasan kayak anak yang gak berpendidikan? T.T
Dan sialnya lagi, legging yang kukenakan tadi, basah di rumah saat aku ke kamar mandi! Air dalam gayung tak kupegang dengan kokoh. Hingga akhirnya tumpah dan membasahi leggingku. T.T

Semua hal di atas lah yang membuatku menjulukinya 'Bidyboo's Curse' -,,-
Maaf ya Bid, kalo tersinggung. Tapi ini nyata. Kita udah impas kok.
Meskipun bajuku gak kotor kena tartmu, aku udah cukup 'balak' waktu aku pulang T.T