Entah apa yang ada dalam benak mereka...
Niatan tulus untuk membenarkan kita kah?
Atau justru menjerumuskan kita di jalan yang salah?
Tinta putih itu mencemari genangan air hujan...
Tinta putih itu menjadikan sekelilingku keruh...
Tinta putih itu berusaha meluruskan kami,
namun ia telah memunculkan bibit perpecahan di antara kita...
Andai saja mereka mengetahui sejak awal,
Pasti mereka mampu menetralisir tetesan tinta itu...
Aku takut, mereka tak dapat memandangi refleksi diri mereka,
Seperti halnya aku, yang kini bingung menentukan peganganku...
Aku sangat merisaukan keteguhan mereka...
Aku resah akan perubahan yang mereka alami...
Akankah mereka berani melawan tinta itu?
Atau mereka dengan mudahnya,
menyerap tetesan tinta itu tanpa pikir panjang,
atau sebagai fatamorgana tetesan tinta putih di tanah yang kering?
Akankah mereka menyadarinya?
Akankah mereka mampu membatasi dirinya?
Akankah mereka berhasil melumpuhkan sepak terjang tinta putih itu?
Tuhan, betapapun seringnya kami melalaikanmu,
Kuharap kau masih bersedia menuntun kami,
Dan menyertai kami ke manapun kami menjejakkan kaki...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar