Hari ini, Rabu, 2 Maret 2011, salah satu member dari #AsetSmala ada yang ultah. Yaitu Hanif Abida yang punya panggilan akrab Bida... Judul posting ini memang terkesan su'udzon atau negative thinking karena aku sendiri juga gak tahu apa benar Bida mengutukku. ^^
Jadi ceritanya, tadi Bida itu dikasih surprise party sama temen- temen... Tapi aku gak ikutan, dan cuma menyumbangkan 1 pouch susu bantal untuk disiramkan padanya. Aku hanya melihat dari jauh di koridor, di depan mulut kelas #AsetSmala. Sedangkan mereka... Dengan asyiknya berlarian dan saling mengguyur di lapangan tengah. Alasanku :
- Aku takut dimarahi oleh Bu Mei sebagai anggota Wakasek kesiswaan yang jelas- jelas mengilegalkan kegiatan siram- menyiram di lingkungan sekolah.
- Aku gak mau seragamku kotor. Karena Bida itu juga 'mencari mangsa' untuk dipeluk. Padahal kan seragamnya kotor berlumuran teh, susu, kopi, dan tepung... Hiiiiiiiiii... Ogah banget!
Tapi aksi sembunyiku gak bertahan lama. Fajar menemukanku dan mengejarku. Padahal, yang bajunya masih bersih bukan aku saja. Ada Novi juga... (gak rela)
Refleks, aku lari menuju luar koridor. Sampai di depan cermin depan X 5, aku melepas sepatuku karena licin. Jadilah aku lari sambil beralaskan kaos kaki dengan ketakutan seperti orang sinting.
Dan bodohnya, aku mempertahankan 'adegan' itu hingga depan lobby yang berpaving... --a
Sudah dilihat banyak orang, kaos kaki kotor pula...
Setelah berada di depan gerbang, aku berhenti sejenak untuk mengenakan sepatu kembali. Aku bersama Novi (yang ternyata juga membuntutiku lari), memutuskan kembali ke koridor.
Kulihat suasana aman, akupun duduk kembali di balkon koridor. Sempat berbicara sejenak dengan Chiki.
Tapi tiba- tiba...
Chiki : "Bid, Iki lo Yoni sek resik! Nuakalan kok!"
Aku lari kembali dan berhenti di depan bank sekolah. Karena kulihat, Bida berbalik arah menujuku setelah mendengar celetukan Chiki. Setelah beberapa saat berdiri dan menunggu, tiba- tiba aku melihat Mario dan Fajar berjalan menghampiriku dengan raut muka seperti algojo yang hendak mengeksekusi narapidana.
Aku melanjutkan pelarianku sambil sesekali menoleh ke belakang. Aku berbelok ke kanan menuju kantin. Aku bingung hendak ke mana lagi. Aku berhenti di depan tangga aula dan berharap Mario dan Fajar tidak menemukanku.
Saat aku melihat batang hidung mereka, aku hendak bersembunyi ke tempat yang lebih jauh. Tapi apa daya, mereka berhasil menyeretku hingga depan koridor. Namun, aku masih beruntung. Bida ternyata sudah melanjutkan perjalanannya ke kamar mandi untuk membilas diri. Fiiiiuuuhhhhh.... :D
Aku langsung menyambar tasku dan memutuskan untuk pulang. Sebelum hal yang lebih fatal dari seragam yang kotor terjadi...
Di perjalanan pulang...
Aku menyibakkan rokku yang mengembang karena tertiup angin. Meskipun sudah kutindihi tas, tapi bagian bawahnya masih saja berkibar. Maka, aku selipkan bagian tengah rokku ke celah antara kedua lututku. Kemudian, sambil membenarkan posisi dudukku, aku menarik rokku yang terlalu terangkat hingga memperlihatkan leggingku. Dan alhasil, inilah yang kutemukan!
Rokku sobek sepanjang 10 cm! Rasa mangkel bercampur dengan penasaran memenuhi pikiranku. Aku bertanya- tanya kenapa hal ini bisa terjadi. Dan aku beranggapan :
PASTI ROKKU SOBEK GARA- GARA KEJAR-KEJARAN TADI!
Akupun takut dengan membayangkan kemarahan ibuku...
Di bemo, detak jantungku belum normal, masih terpengaruh oleh insiden lari di sekolah. Dan rasa gerah segera menghampiri diriku. Keringatpun bercucuran. 'Ini sama saja, Seragam tidak kotor, Tapi rok sobek dan atasan serta jilbab yang sedikit bau!' batinku.
Tahu alasannya kenapa ibuku marah? Karena rokku telah sobek untuk ke empat kalinya, EMPAT KALI, saudara- saudara!
Bagi akhwat yang berjilbab (ya lumayan laah, gak lebar- lebar amat : D ) sepertiku, hal ini sangat menimbulkan tanda tanya di benak orang yang melihatnya. Jelas! Aneh! Masa iya muslimah bedigasan kayak anak yang gak berpendidikan? T.T
Dan sialnya lagi, legging yang kukenakan tadi, basah di rumah saat aku ke kamar mandi! Air dalam gayung tak kupegang dengan kokoh. Hingga akhirnya tumpah dan membasahi leggingku. T.T
Semua hal di atas lah yang membuatku menjulukinya 'Bidyboo's Curse' -,,-
Maaf ya Bid, kalo tersinggung. Tapi ini nyata. Kita udah impas kok.
Meskipun bajuku gak kotor kena tartmu, aku udah cukup 'balak' waktu aku pulang T.T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar