"Apabila kita takut akan sesuatu, maka, rasa takut kita melebihi apa yang kita takutkan sesungguhnya..."

Rabu, 04 Mei 2011

Tentang Arial

3 Mei 2011, jaket itu, jaket yang kau kenakan saat ini. Jaket yang dulu pernah kau keluarkan dari almari dan kau pinjamkan padaku. Jaket itu pulalah yang dengan sepenuh hati kucuci dan kuseterika. Mungkin, bukan aku satu- satunya perempuan yang pernah mengenakannya, namun kau telah membuktikan padaku betapa rasa tanggung jawabmu dan perhatiannya kamu pada orang yang membutuhkannya.
Terima kasih untuk hari itu. Hari di mana kau rela basah kuyup demi mengantarku pulang. Dan terima kasih juga pada kesempatan, yang membiarkan kau melindungiku di tengah derasnya hujan dan malam yang dipenuhi petir. Dan saat di mana kau pernah menganggapku istimewa, hingga detik ini. Terima kasih. Arial, kau tak akan terganti.

4 Mei 2011, kau tahu, aku benci dengan caramu memandangku seperti itu. Aku kesal, kau menertawaiku, seakan aku melakukan kesalahan. Padahal tak ada yang berbeda dari diriku saat itu. Tapi, meskipun kau terlihat mencemoohku, aku rindu akan senyummu. Senyum yang meluluhkan dinding pertahanan hatiku . Meskipun kutelah memahat tebing curam untuk membatasi diriku dan kamu. Senyum yang membuat aku bisa melupakan orang terdahulu yang membuatku sakit dan rapuh. Senyum yang menguatkanku saat sedang tak bersemangat, tak bisa memegang kendali.
Dan juga, aku benci saat kau mengungkit-ungkit gurauan kita dengan sahabatku. Yang terjadi malam itu biarkan berlalu! Meski aku menyunggingkan senyum kemenangan saat perempuan itu merasa ketakutan lagi padamu. Arial, coba tatap aku! Jangan kau pergi dulu dari sini, dan beranjak menemui perempuan lain yang kau idamkan itu. Aku tahu, kau menyukainya, tapi kumohon sekali lagi, COBA TATAP AKU!

1 komentar: