Haloo
halooooo! Setelah sekian lama (setahun lebih) tidak mengurus blogku tercinta
ini, kali ini aku comeback dengan
sebuah posting untuk ikut merayakan ‘Haru
3rd Anniversary’!
Di
tahun 2014 ini, Penerbit Haru mengadakan sebuah kompetisi yang berjudul 'My
Best of Haru'. Jadi, para pembaca buku terbitannya yang sudah terinfeksi Haru
Syndrome, diperbolehkan mengikuti kompetisi ini dengan sedikit meresensi dan
mengomentari tiga buku yang menurut mereka (salah satunya aku!) paling
favorit... Selain itu, dalam posting
ini, aku juga ingin menceritakan bagaimana pertama kali berkenalan sampai jatuh
cinta dengan Penerbit Haru... Soooooo,
let’s check this out!
Pertama
kali kenal Penerbit Haru, gara- gara baca So, I Married the Anti-fan karya Kim Eun Jeong
punya teman. Waktu itu masih edisi lama, belum re-packaged seperti yang sekarang. Isi bukunya masih menggunakan kertas
buram. Yang covernya masih seperti
ini...
Tapi
menurutku, cover yang lebih nge-pop
itu terasa lebih cocok daripada covernya yang baru :(
Maaf
ya, aku memang tipe orang yang kritis dan judge
a book by it’s cover, hehehe...
Daaaan,
inilah list tiga novel teratas
terbitan Penerbit Haru menurutku...
Yang
pertama, ‘Cheeky Romance’ karya Kim Eun Jeong
Awalnya
waktu ke toko buku, nggak punya niatan sedikit pun untuk membeli novel ini. Ada
novel lain yang aku incar, tapi sayangnya tidak ada. Nah, kebetulan aku melihat
novel ini. Langsung aku baca deh sinopsis di cover belakangnya. Karena disajikan dengan cara yang unik, aku jadi
tertarik untuk membelinya. Apalagi setelah mengetahui bahwa penulisnya adalah
Kim Eun Jeong, yang sudah membiusku dengan ‘So, I Married the Anti-fan’.
Jadi... Nggak ragu lagi deh...
Dan
setelah baca... It’s wonderfully awesome!!!
Membaca ‘Cheeky Romance’ membuat kita seolah- olah sedang berada di dalamnya.
Alurnya, konfliknya, bisa aku rasakan seperti halnya sedang menonton drama
Korea. Apalagi adegan romantis antara Yoon Pyo dan Yoo Chae silih berganti
dengan permasalahan yang mereka hadapi. Benar- benar serasa menonton drama
Korea yang dalam satu episodenya bisa menaik turunkan feel.
Banyak
pengetahuan baru yang aku dapat setelah membaca ‘Cheeky Romance’, seperti apa
itu endometriosis, ichthyosis, permasalahan managerial
di rumah sakit swasta, juga bagaimana proses pembuatan sebuah reality show. Tokoh lain yang ikut
terlibat seperti Se Yeong dan Dae Joon juga menambah bumbu- bumbu humor dalam
racikan novel ini. Tapi, kehadiran Oh Hye Rong yang diceritakan sebagai sosok
yang antagonis, sangat menyebalkan. Hingga ada kalanya aku bisa tertawa, menjerit
kesal, serta menangis terharu...
Ada salah satu adegan di novel ini yang
menjadi favoritku dan masih sangat membekas di ingatanku, ini kutipannya...
Tiba-
tiba, Yoon Pyo menarik tangan Yoo Chae. Yoo Chae yang tadinya tertawa geli langsung
terdiam dan menatapnya. Tiba- tiba saja, Yoo Chae sudah berada di pelukan Yoon
Pyo.
“Kapan terakhir kita ciuman?” Yoon Pyo
berkata pelan.
“Apa?”
Yoo Chae yang pinggangnya dipegang oleh Yoon
Pyo menarik lehernya mundur. Namun, tatapan mata Yoon Pyo seolah menelan
jantung Yoo Chae sehingga badannya terasa kaku.
“Kalau ada yang bertanya seperti itu padamu,
bilang ‘hari ini’.”
Setelah berkata seperti itu, Yoon Pyo
menarik pinggang Yoo Chae dan mencium bibirnya.
Seketika
itu juga saat membaca, aku tersenyum geli sambil berkata “Oooow...” :3
Membaca
‘Cheeky Romance’ membuat aku membayangkan bagaimana seaindainya memiliki suami
yang sangat pengertian dan berprofesi sebagai dokter kandungan. Mungkin, kalau
harus kontrol, tidak perlu jauh- jauh dan merasa risih... Hahahaha...
Aku
sangat berharap novel ini segera diadaptasi menjadi drama!
Dan
sejak saat itulah aku mulai mem-follow
twitter Penerbit Haru juga menjadi penggemar buku terbitannya... :)
Yang
kedua adalah ‘(Not) Alone in Other Land, Sebuah Kisah Perjalanan Bahasa’ karya
Lia Indra Andriana, Fei, dan Andry Setiawan.
Begitu
melihat promo novel non-fiksi ini di twitter, aku langsung tertarik. Tapi,
meskipun menjadi salah satu wish-listku,
aku baru membeli novel ini pada kali kedua aku menemukannya di toko buku.
Novel
ini banyak memberiku pengetahuan baru mengenai Korea, China, dan Jepang. Baik
dari kebudayaan, maupun hal unik lain yang menjadi ciri khas negera tersebut.
Novel ini semakin memotivasiku yang kala itu sedang giat- giatnya belajar
bahasa Mandarin. (pssst, hingga aku berani mengambil keputusan untuk memilih
Sastra Cina UI di SNMPTN 2013. Tapi takdir berkata lain...)
‘(Not)
Alone in Other Land’ termasuk salah satu buku non-fiksi yang unik. Apabila
novel lainnya hanya menceritakan mengenai pengalaman berwisata, novel ini
menceritakan bagaimana kehidupan ketiga penulisnya yang hidup, belajar bahasa, berkenalan
dan bergaul dengan orang baru, bahkan bekerja di sana. Sehingga, secara tidak
langsung, aku jadi memahami bagaimana kehidupan sesungguhnya di sana, bukan
sekadar membayangkan saja. Juga ada beberapa persepsiku mengenai orang Asia
Timur yang diluruskan oleh novel ini.
Novel
ini berisi banyak kalimat motivasi dari ketiga penulisnya. Salah satu yang aku
favoritkan adalah quotes dari kak Fei.
Yang namanya manusia memang harus terus
berusaha menangguhkan dirinya karena pada akhirnya kita tidak akan bisa terus-
terusan bergantung pada orang lain selain diri sendiri.
Yupp!
That’s so true :)
Yang
ketiga yaitu ‘Oppa and I : Love Missions’ karya Orizuka dan Lia Indra Andriana.
Sebenarnya
aku telah mengenal kak Orizuka sejak baca novelnya yang berjudul ‘Fight For
Love’. Aku bahkan lupa saat itu aku masih SD atau SMP (saat ini aku sudah
kuliah). Lalu, ketertarikan membaca novel kak Orizuka akhirnya muncul lagi
karena ada kegiatan Budaya Literasi saat SMA. Aku dan teman perempuan sekelasku
suka bertukar koleksi novel kak Orizuka, kita memiliki ketertarikan yang sama
dengan karyanya maupun hal- hal berbau Korea di dalamnya.
Aku
membaca Oppa and I seri pertama pun dari hasil pinjaman dari seorang teman. Dari
situlah, minatku mengikuti Oppa and I series
mulai muncul, hingga aku membeli seri kedua dari Oppa and I ini.
Setelah
membalik halaman pembatas chapter 1, kita disuguhi petikan lirik dari sebuah
lagu yang berjudul ‘Snowy Wish’, yang dipopulerkan oleh girlband SNSD. Bisa ditebak, perjalanan novel ini dimulai oleh
cerita dari Jae Kwon, si kakak dari kembar Jae yang diceritakan hafal tarian
beberapa girlband di seri pertama.
Musim
dingin yang melatar belakangi juga menambah kesan sendu saat membaca
novel ini, terlebih banyak konflik serius tidak terduga mengenai keluarga Jae In
dan Jae Kwon yang terungkap, bukan hanya sekadar kisah kembar Jae dengan teman-
temannya.
Dalam
novel ini, Jae In yang memiliki karakter introvert
mencoba membuka hatinya dan percaya kepada keluarganya yang baru kembali utuh
ini. Jae Kwon yang berhasil menjadi pengisi suara, dilanda patah hati karena pujaannya,
Hye Rin, yang diceritakan sedang memulai debut drama, hingga mempengaruhi profesionalitasnya
sebagai pengisi suara.
Namun,
semua permasalahan dalam seri ini berakhir bahagia dengan berita kehamilan ibu
kembar Jae. Sehingga, di novel selanjutnya (sebenarnya sudah terbit, namun aku
belum membacanya), series ini akan
diramaikan oleh kehadiran Jae Joong :D
Hingga
saat ini, terhitung ada tujuh novel Penerbit Haru yang aku miliki.
Bervariasinya genre yang dihadirkan oleh Penerbit Haru membuatku semakin ingin
menambah koleksi. Dulu, aku sering malas membaca novel terjemahan bahasa asing
karena sulit dipahami, namun setelah membaca novel terjemahan dari Penerbit
Haru, bukannya kapok, aku justru semakin penasaran dan ingin membaca lagi dan
lagi! Bahasa yang digunakan lebih mudah dipahami dan tidak menimbulkan ambigu.
Selain itu, gaya bahasa yang tidak baku dan terkesan santai semakin membuatku cinta
dengan buku terjemahan Penerbit Haru.
Tapi,
ada sedikit ketidak nyamanan yang aku dapat ketika membaca novel terjemahan
Penerbit Haru. Terkadang, dalam dialog panjang antar tokohnya, aku sulit
membedakan mana yang diucapkan oleh si A atau B. Mohon lebih diperhatikan lagi
ya para editor dan proof-reader.
Mungkin dalam novel asli tidak ada penjelasan demikian, sehingga tidak
diperkenankan mengubah isinya, ya? Atau mungkin aku saja yang terlalu lambat
dalam memahami -___-“
Ke
depannya, aku berharap Penerbit Haru bekerja sama dengan lebih banyak toko buku
agar mudah dalam mendapatkan koleksinya. Selama ini, jika ingin membeli novel
Penerbit Haru, aku harus ke toko buku yang tidak berdiskon seperti Gramedia dan
Gunung Agung. Itupun tidak di semua Gramedia. Jadi...... Ya harus pikir- pikir
lagi kalau ingin membeli lebih dari satu buku sekaligus... Hehehehe :D
Kadang
ada sih di toko buku lain, tapi koleksinya tidak lengkap. Aku pernah kesusahan
mencari ‘My Boyfriend Wedding Dress’ karya Kim Eun Jeong di toko buku yang mempunyai
stok ‘Cheeky Romance’. Ya, aku kira petugasnya mengetahui. Tapi hasilnya nihil.
Akhirnya
aku berhasil menemukannya di Gramedia sebuah mall (yang sayangnya saat ini
sudah beralih fungsi) namun terpisah dengan koleksi Penerbit Haru lainnya,
bahkan nyempil di novel terjemahan
bahasa Inggris ._.
Jadi,
semoga pengalaman tidak menyenangkanku tidak terulang kepada penggemar buku-
buku Penerbit Haru lainnya yaaaa :D
Sukses
untuk Penerbit Haru, semoga semakin produktif dan bertambah penggemarnya!
Daaaan,
tidak lupa aku mengucapkan...
SELAMAT ULANG TAHUN
YANG KE- 3 PENERBIT HARU!!!
Best
regards, dari aku, yang selalu menunggu koleksi terbarumu! ;)